Teknik Marinasi ala Chef Rudy (Bag. 1)

Sabtu pagi beberapa pekan lalu. Cuaca agak sedikit mendung, membuatku sedikit santai memulai rutinitas pagiku. Biasanya aku membuat camilan pagi untuk keluarga kecilku, lalu dilanjut memasak sayur dan lauk-pauk. Kali ini, selesai membuat camilan pagi, aku memutuskan bergabung dengan Ayah dan Kaka yang sedang asyik menonton televisi. Lagipula, aku masih bingung untuk memutuskan menu apa yang akan kumasak hari ini. Jadi ya, kuputuskan untuk bersantai sejenak menonton televisi sambil memikirkan menu apa yang akan kumasak nanti.

Tayangan yang mereka tonton di televisi pagi ini apalagi kalau bukan serial Ipin Upin kesukaan si Kaka. Ya, aku dan suami sepakat membolehkan si Kaka nonton serial Upin Ipin di televisi, dan hanya itu fungsi televisi di rumah kami, selain untuk menonton pertandingan badminton favorit ayah jika ada jadwal pertandingan badminton yang ditayangkan di televisi. Selebihnya, benda elektronik berlayar datar itu lebih sering mati, berubah menjadi benda pajangan semata di rumah. Si Kaka juga sudah terbiasa mematikan televisi sendiri kalau serial kesukaannya sudah selesai tayang.

Nah, setiap hari Sabtu, serial tayangan Upin Ipin yang berdurasi dua jam, mulai dari jam 7 sampai jam 9 pagi itu ‘disusupi’ acara memasak yang bertajuk Rasa Sayange yang dipandu oleh chef terkenal kebanggaan Indonesia, Rudy Choirudin selama 30 menit. Terkadang, hal itu mendapat protes keras dari si Kaka yang sedang asyik menikmati alur cerita Si Kembar Ipin dan Upin. Lalu Ayah yang memang hobi mencoba menu-menu baru akan menghibur Kaka dan mengajaknya menonton acara Rasa Sayange itu. Ya, satu-satunya orang yang mungkin sangat suka dan terhibur dengan acara masak memasak di rumah kami adalah Ayah, Sang Chef Keluarga. Tapi, lain waktu, Si Kaka juga tidak terlalu peduli karena memang tak begitu fokus menonton televisi karena asyik bermain sendiri.

Saat itu, si Kaka sedang tidak fokus menonton televisi, jadi dia tidak protes saat acara Rasa Sayange mulai tayang. Hanya aku dan Ayah yang tampaknya menikmati acara itu. Biasanya, Chef Rudi memasak dua jenis masakan. Kali ini, dia memasak persis di depan bangunan PT Motasa Indonesia, tempat dimana brand produk bumbu rempah bubuk “Ladaku” dan “Desaku” di produksi sekaligus sebagai promotor utama acara Rasa Sayange, jadi semua menu yang dimasak di acara ini pastilah memakai produk-produk dari PT Matosa Indonesia.

Menu pertama yang dimasak oleh Chef Rudi waktu itu adalah “Tumis Segar Daging”. Well, jujur saja menu kali ini tidak begitu menarik minatku, karena memang aku sedang tidak selera untuk memasak daging dan yang kedua, karena kami tidak punya stok daging beku di lemari pendingin, hehehe. Tapi, tetap saja aku mencoba menyimaknya dengan seksama. Hmm, ternyata memang benar, meskipun terlihat sederhana saja, tapi jika kita mau mencoba menyimak dengan seksama suatu hal, insyaAllah akan mendapat hal baru.

Begini maksudku, aku adalah orang yang tidak terlalu tertarik menonton tayangan masak memasak, karena jujur saja aku memang tidak hobi memasak. Ya, kadang-kadang saja aku mencoba menu baru jika sedang mood bebikinan. Ntar kalau hasilnya gagal ya sudah, yang penting sudah tidak penasaran lagi, hehehe. Beda dengan Ayah, kalau uji resepnya gagal, maka ia justru akan penasaran mencobanya lagi. Prinsip memasak buatku yang masih berlaku sampai sekarang adalah, yang penting eatable (baca: tidak terlalu mengerikan rasanya), alias masih wajar untuk dinikmati oleh lidah. Dan aku lebih suka membaca resep di buku resep daripada menonton acara masak-memasak, karena hal itu memakan waktu. Berbeda dengan Ayah yang lebih suka menonton daripada hanya sekadar membaca buku resep. Lebih mantap, katanya dan bisa melihat hasilnya langsung, kata Ayah. Ya, setiap orang punya selera masing-masing dalam melakukan sesuatu, bukan?

Kembali ke tayangan memasak di televisi. Setelah selesai memasak menu pertama, kali ini Chef Rudi mengajak pemirsa televisi untuk ikut menjelajah ke dalam pabrik PT Matosa Indonesia, dan melihat langsung proses pembuatan bumbu rempah bubuk dengan brand “Ladaku” dan “Desaku” yang sudah mulai dikenal luas di kalangan masyarakat. Terlihat di layar televisi, proses produksinya benar-benar steril dan terjaga. Di tengah pandemi ini, protokol Covid pun diterapkan dengan tertib oleh para pekerja. Pabrik yang lumayan besar itu terlihat sangat bersih dan terawatt. Sungguh menyenangkan sekali melihatnya hingga terbersit dalam hatiku ingin pergi berkunjung ke pabrik itu suatu saat nanti.

Kali ini, Chef Rudy sepertinya mempromosikan produk baru dari PT Matosa Indonesia, yaitu “Desaku Marinasi,” bumbu rempah bubuk yang khusus untuk dipakai untuk menggoreng semua jenis bahan masakan, seperti tempe, tahu, ayam, hingga ikan. Nah, setelah jeda iklan, lanjut menu kedua yang di demonstrasikan oleh Chef Rudy yaitu tempe goreng yang di goreng dengan bumbu “Desaku Marinasi.”

Sebenarnya, sudah lama aku melihat tayangan iklan tentang bumbu rempah “Desaku Marinasi” ini yang dipakai untuk menggoreng tempe dalam promosinya di televisi. Tapi aku hanya melihatnya sekilas saja dan belum merasa tertarik mencobanya karena saat melihat tayangan iklannya di televisi, yang muncul di pikiranku adalah, Wah, kayaknya eman-eman (sayang) sama minyaknya deh. Masa bumbunya di tuang ke dalam minyak goreng? Nanti minyaknya bakal jadi keruh dong?

Ya, begitulah tipikal orang kebanyakan. Merasa ragu akan sesuatu hal yang baru yang belum pernah dicoba. Dan metode menggoreng dengan teknik marinasi ala Chef Rudi ini adalah metode yang benar-benar baru, bukan metode yang lazim dipakai orang pada umumnya untuk menggoreng tempe. Nah, berbeda dengan tayangan iklan, karena kali ini langsung dipraktekkan oleh Chef Rudy, maka beliau pun menjelaskannya step by step dengan jelas dan sabar, disertai beberapa tips menggoreng yang baik hingga akhirnya aku pun tertarik untuk mencobanya.

Akhirnya, sudah kuputuskan menu masakan untuk siang ini adalah sayur bayam dan tempe goreng, yang insyaAllah akan digoreng dengan teknik marinasi ala Chef Rudy. Baiklah, segera saja aku pergi ke warung tetangga dekat rumah yang memang menjual sayur mayur, guna membeli tempe dan bayam. Oh ya, sepertinya, aku sudah punya bumbu rempah bubuk, “Desaku Kunyit Bubuk” dan “Desaku Ketumbar Bubuk,” dua bumbu utama yang bisa dipakai untuk menggoreng tempe dengan teknik marinasi ala Chef Rudy, jadi aku tak perlu mampir lagi ke warung untuk membelinya. 

 

Sampai di rumah, aku pun segera mulai beraksi. Seperti biasa, aku fokus memasak sayur terlebih dahulu sebelum mulai memasak lauk pauk. Aku sudah insyaf menerapkan metodemultitasking di dapur alias memasak sayur dan menggoreng lauk pada saat yang bersamaan sekaligus karena hasilnya berkali-kali tidak memuaskan (sayurnya keasinan dan lauknya gosong saat digoreng, hahaha…) Metode multitasking yang gagal total karena justru tidak menghemat waktu, tenaga dan biaya, malah sebaliknya, boros ketiga-tiganya (capek hati alias bikin  bad mood, akhirnya harus keluar rumah beli masakan matang di warung). Tobaaat maaaak….

Baiklah, sayur bayam sudah matang. Kini saatnya menggoreng tempe. Aku memotong tempe menjadi beberapa potong. Potongan biasa saja, dan agak tebal, kira-kira 1 – 1,5 cm. Lalu aku meracik bumbu marinasi ala Chef Rudy, yaitu “Desaku Kunyit Bubuk” 1/2 sdt, “Desaku Ketumbar Bubuk” 2 sdt dan garam halus 1 sdt yang dicampur dengan air sebanyak 5 sdm. Sembari menyiapkan bumbu, aku memanaskan minyak untuk menggoreng.

Saat minyak sudah siap digunakan untuk menggoreng, aku mulai memasukkan potongan tempe satu persatu. Nah, inilah bedanya teknik marinasi ala Chef Rudy dengan teknik menggoreng biasa. Jika dalam menggoreng biasa, kita harus membumbui bahan yang kita goreng terlebih dahulu (mencelupkan/merendam tempe ke dalam bumbu terlebih dahulu sebelum di goreng). Maka, dalam menggoreng dengan teknik marinasi ala Chef Rudy, kita tidak perlu repot-repot membumbui bahan yang akan kita goreng.

Langsung goreng saja ke dalam minyak yang telah dipanaskan sebelumnya, bahan-bahan yang akan kita goreng (tempe/ayam atau ikan), baru masukkan bumbunya langsung ke dalam wajan penggorengan saat tempe sudah hampir setengah matang. Untuk lebih jelasnya, aku tuliskan ke dalam langkah-langkah berikut ya.

Cara Menggoreng Tempe dengan Teknik Marinasi ala Chef Rudy

  • Potong-potong tempe sesuai selera
  • Panaskan minyak untuk menggoreng tempe
  • Siapkan bumbunya, yaitu 1/2 sdt “Desaku Kunyit Bubuk”, 2 sdt “Desaku Ketumbar bubuk” dan 1 sdt garam halus yang dicampur dengan air sebanyak 5 sdm.
  • Masukkan semua potongan tempe ke dalam minyak yang telah dipanaskan.
  • Saat tempe hampir setengah matang, masukkan setengah dari racikan bumbu marinasi ala Chef Rudy.
  • Minyak akan berbuih ketika bumbu dimasukkan, tunggu sampai buihnya hilang. Kata Chef Rudy, bumbu yang pertama kali dimasukkan ini akan meresap sampai ke dalam tempe, jadi jangan khawatir kalau tempenya akan terasa hambar.
  • Setelah beberapa saat, balik semua tempe. Kemudian, masukkan sisa racikan bumbu marinasi. Minyak akan kembali berbuih. Tunggu saja sampai buihnya hilang. Nah, bumbu yang kedua ini gunanya untuk membuat tempe kita semakin crispy atau renyah sehingga lebih awet alias tahan lama crispinya.
  • Jika dirasa sudah matang, angkat dan tiriskan tempe.
  • Tempe goreng pun siap disajikan dan disantap. Hmm, yummy.

 


Well, jujur saja, hidungku kembang kempis saat menggoreng tempe sendiri, karena baunya sungguh harum menggoda selera. Setelah selesai menggoreng, pandangan mataku sungguh tak percaya melihat hasil gorengan tempeku yang cantik luar biasa. Tak sabar ingin segera kucoba. Olala, rasanya sungguh membuatku terharu. Begitu renyah dan gurih.

“Maknyuss banget deh,” kataku menirukan komentar terkenal almarhum Bondan Winarno, Sang pemandu acara kuliner yang sangat melegenda di acara pertelevisian tanah air semasa hidupnya.

“Yah, cobain deh Yah,” kataku pada Ayah yang sedang bersemedi di depan laptopnya. Kusodorkan tempe goreng hasil teknik marinasi ala Chef Rudy padanya.

“Gimana… gimana?” cecarku tak sabar.

“Enak.. gurih..” jawab Ayah datar sambil tetap asyik mengunyah.

Ya, begitulah kaum lelaki, sodara-sodara. Harap maklum saja, ya. Hihihi..

Dan, begitulah aku jatuh cinta pada teknik menggoreng dengan bumbu marinasi ala Chef Rudy ini.

Bersambung…



 *catatan: tulisan ini tidak mengandung promosi apapun, hanya sekadar sharing pengalaman saja. Insya Allah masih bersambung. Di tunggu kelanjutannya ya.... 😊

#Day5 #Squad2 #30DWC #30DWCJilid26 #30DWCDay5 #30DWCJilid26Squad2Day5 #Pejuang30DWC #Pejuang30DWCJilid26

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fokus Mencinta

Aku Menulis