Misi 4 Bintang

"Semua siaaap?"

"Siaaap komandan besar!" mereka serempak membalas.

Untuk kesekian kalinya aku mempersiapkan mereka. Kali ini, tak ada anggota baru. Semua sudah pernah melakukan misi ini.

Apalagi Kapten Carro, dia favoritku. Sudah berkali-kali ia ikut misi 4 Bintang ini dan hasilnya biasanya tak mengecewakan. Ah, dia memang favorit semua orang. Profilnya yang ramah dan selalu ceria dengan ciri khas jas yang berwarna jingga terang sungguh telah memikat siapa saja pada pandangan pertama.

Yang lain kadang butuh perlakuan khusus, agar tampak menarik pada pandangan pertama walau pribadi mereka sungguh sangat elok dibalik penampilan mereka yang kadang sederhana bersahaja apa adanya.

Bagaimanapun juga, bagiku misi ini adalah misi perdamaian. Tidak ada paksaan. Jika kali ini tidak berhasil, ya sudah. Coba lain kali. Namun yang pasti, tak ada kata menyerah.

Aku melirik jam di dinding dan mengamati gerak-gerik bos kecil ini. Sudah waktunya, gumamku dalam hati lalu beranjak ke belakang untuk mempersiapkan pasukanku dalam misi 4 bintang kali ini, tentu saja setelah memastikan bos kecil duduk aman dalam kursi kecil ber-sealt belt yang dilengkapi dengan fitur nampan yang bisa dilepas pasang dengan nyaman.

“Pasukaan, siap sediaaa….” teriakku memberi aba-aba pada pasukan misi 4 bintang yang telah menunggu dengan setia sedari tadi. Kulirik Kapten Carro mengecek kelengkapan anggota timnya. Baiklah, aku menghela nafas sesaat sebelum membawa mereka keluar ke medan laga.

Bos kecil melihat dengan antusias para pasukan yang kubawa kali ini. Tangannya mulai menggapai-gapai tak sabaran. Aku tersenyum melihatnya yang sangat bersemangat kali ini.

“Pasukaan… majuuu…” aku memberi aba-aba dengan semangat. Sudah kuduga, Kapten Carro terpilih lebih dulu, karena dari jauh, bentuk dan warnanya memang selalu menarik hati siapa saja. Disusul Letnan Tofu yang selalu tampak tak acuh dalam setiap misinya. Aku tersenyum pada Sersan Nuggie yang selalu bergaya santai. Kali ini dia memilih kostum bertema luar angkasa. Terakhir, Kopral Cocorn si periang yang selalu ceria di setiap suasana. Walaupun berbeda watak, tapi mereka tetap berusaha keras menuntaskan misi 4 bintang ini dengan kompak di bawah komando Kapten Carro.

Aku menemani para pasukanku menuntaskan misi perdamaian mereka dengan Bos Kecil yang kali ini terlihat antusias sekali. Aku turut memberi semangat pada Kapten Carro yang kadang terlempar ke luar medan laga. Menghibur Letnan Tofu yang bentuknya semakin lama semakin tak karuan. Mengapresasi Kopral Cocorn yang selalu santai walau berkali-kali tubuhnya menghantam papan laga. Sesekali terkikik geli melihat kostum Sersan Nuggie yang sudah tak bertema luar angkasa lagi kini.

Begitulah keseruanku siang ini menemani para pasukan setiaku menjalankan misi 4 bintang. Kali ini, performa mereka cukup dibilang sukses. Yeay.. aku sangat senang walaupun harus sedikit repot membereskan area medan laga. Kalau Pak Komandan Besar ada disini dengan suasana hati yang tak mendukung, dia pasti tak akan mengijinkanku melalukan misi perdamaian 4 bintang ini. Ya, memang begitulah karakternya.

Meskipun begitu, dia selalu menyempatkan diri untuk menanyakan kabar Bos Kecilnya lewat fitur chat berwarna hijau dengan symbol gagang telepon yang khas itu.

Clink.. clink..

+ mama lagi apa?

- nemenin si kecil makan siang.

+ gimana, lahap makannya?

- ya begitulah Yah.. dia masih suka wortel dan jagung. Nugget ayamnya cuma habis separo tadi. Tak kasih tahu goreng lagi, tapi masih dibuat mainan aja sampai hancur tak berbentuk lagi.

+ hahahaha… sabar ya ma.

- 😪 Ayah sudah makan siang?

+ sudah Ma. Makasih ya bekalnya.

Dan begitulah hari berlalu. 

 

Catatan:

Begitulah salah satu cara emak dalam menjaga kewarasan pikiran selama stay at home.

Well, lagi-lagi tulisan ini dibuat tahun kapan dan selesai tahun kapan. Tapi Alhamdulillah, bersyukur bisa menyelesaikannya kali ini.

Tos buat diri sendiri. Hehehehe…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fokus Mencinta

Aku Menulis