Tumpukan Cucian, Jemuran, dan Setrikaan

 Setiap orang pastilah selalu punya benda ini di rumah mereka masing-masing. Tumpukan cucian, jemuran, dan setrikaan yang selalu ada, tak ada habis-habisnya. Apalagi yang sudah berkeluarga. Pasti selalu ada yang namanya hal ini di rumah mereka. Ditambah lagi keluarga dengan banyak anak.

Baiklah, ada beberapa hal yang biasanya dilakukan terkait hal ini, baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum. Intinya, hal ini harus dibereskan, baik di cuci, di jemur dan di setrika sendiri, maupun di urus oleh orang lain, asisten rumah tangga atau di bawa ke tukang laundry.

Tumpukan baju dalam bentuk cucian, jemuran, dan setrikaan adalah hal nyata yang bisa kita lihat tiap hari. Ia bisa mengganggu pandangan mata kita jika tak segera dibereskan. Cucian alias baju kotor yang menunggu untuk dicuci, jemuran alias baju yang habis dicuci yang menunggu untuk dijemur, dan setrikaan alias baju yang kering setelah dijemur yang menunggu untuk disetrika. Ya, walaupun ada jenis-jenis baju yang tidak akan protes bila mereka tidak disetrika, cukup dipilat pun sudah oke untuk dipakai, malah kalau disetrika (dengan cara yang salah) jadi rawan rusak, hihihi.

Kalau sedang mengurusi hal-hal ini, utamanya ketika sedang mencuci, aku sealu terpikir tentang dosa dan kesalahan manusia. Ya, seperti halnya manusia hidup akan selalu menghasilkan cucian alias baju kotor yang perlu dicuci, seperti itulah manusia dan dosa atas kesalahan yang dilakukannya. Ia akan selalu ada.

Tumpukan dosa dan lintasan pikiran kita itu abstrak, tak terlihat tapi nyata. Seperti halnya cucian yang menumpuk jika tidak segera dicuci, dosa atas kesalahan-kesalahan kita akan tetap ada dan jika kita tidak melakukan sesuatu tentangnya, merekapun akan terus menumpuk. Menyumbat sisi-sisi kebaikan yang ada pada diri dan jiwa manusia.

Bayangkan jika ada cucian kotor yang dibiarkan terus menumpuk, berhari-hari, berbulan-bulan bahkan sampai tahunan. Iiih, menjijikkan bukan? Well, baiklah, kotoran baju yang paling ringan adalah bau keringat, bagaimana kalau ada kotoran lainnya, seperti noda sambal, saus, coklat, tumpahan makanan, cat dan noda lainnya, tentu butuh tenaga dan strategi ekstra bukan untuk membersihkannya? Mulai dari detergen yang khusus, tidak cukup dikucek dengan tangan saja melainkan harus disikat. Begitu pula dengan dosa-dosa atas kesalahan kita.

Maka, harus dibersihkan. Orang muslim membersihkan dosa atas kesalahan ringan yang mereka perbuat dengan cara dzikir, sholat, wudhu, sedekah dan melakukan amal jariyah lainnya. Dosa atas kesalahan-kesalah besar, bisa dilakukan dengan taubatan nasuha. Lintasan pikiran harus senantiasa dibersihkan dengan cara berkarya yang baik, misal dalam bentuk tulisan, puisi, novel, lukisan, atau hal-hal lainnya.

Begitulah.

 

 

#Day20 #Squad2 #30DWC #30DWCJilid26 #30DWCDay20 #30DWCJilid26Squad2Day20 #Pejuang30DWC #Pejuang30DWCJilid26

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fokus Mencinta

Aku Menulis